Karabiner dalah alat penghubung seperti pengait, umumnya dibuat dari bahan Alluminium Alloy. Karabiner sendiri mempunyai dua jenis yaitu karabiner yang mempunyai sistem penguncian (Locking Carabinner) atau screwgate dan karabiner tanpa sistem pengunci (Un-locking Carabinner) biasa pula disebut snapgate. Karena pengaruh penggunaan dan fungsinya, karabinerpun mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Secara prinsip, dalam rock climbing karabiner digunakan untuk menghubungkan tali dengan titik pengaman (runners), sehingga karabiner dibuat kuat namun ringan.Umumnya karabiner yang sering digunakan adalah bentuk d shape untuk dikaitkan pada runner/hanger.
Carmentel
dynamic mempunyai daya lentur hingga 25%, digunakan sebagai tali utama
yang menghubungkan pemanjat dengan pengaman pada titik tertinggi. Tali
ini untuk melindungi pendaki dari kemungkinan jatuh sampai menyentuh tanah (freefall). Berbagai jenis tali yang digunakan dalam panjata tebing. Tali yang umum dipergunakan adalah jenis statis, walaupun kadang dibutuhkan tali statis, seperti digunakan untuk jummaring dalm pemanjatan tebing-tebing yang sangat tinggi (multipitch climbing).
Harness Berguna sebagai pengaman tubuh pemanjat dan belayer. Harness yang umum digunakan adalah Sit Harness (harness untuk pinggang). Mempunyai dua jenis, yaitu yang bisa disesuikan ukuran pada lingkar pinggang dan paha (Udjustable Harness) dan ada yang bisa disesuaikan pada lingkar pinggang saja. (Non-adjustable Harness).
Ascender merupakan alat mekanik Single Rope Technique (SRT) yang berfungsi menjepit (clamp) tali, dimana tak bisa bergeser ke bawah namun sebaliknya. Umumnya digunakan pemanjatan artificial. Ascender terbagi menjadi dua jenis yaitu yang mempunyai pegangangan (handle) atau kepalanya saja, atau biasa disebut clog.
Descender adalah alat untuk turun dari suatu ketinggian, dengan memanfaatkan gaya gesek atau gaya geser tali terhadap alat tersebut (friction). Umumnya digunakan figure eight descender, namun bila jarak turun sangat tinggi atau vertikal umumnya dipakai descender yang mempunyai sistem pengereman sendiri.
Chock dan cam adalah pengaman yang disisipkan ke rekahan, celah – celah, atau lubang pada permukaan tebing. Chock mempunyai berbagai jenis dan ukuran yang dapat disesuaikan dengan bentuk rekahan atau celah pada tebing. Sedang cam mempunyai pegas yang dapat diminimalkan sudut mengembangnya pada celah. Dan mempunyai ukuran-ukuran yang berbeda pula.
Belay device adalah alat pengaman seorang pemanjat yang dikontrol oleh belayer, dengan memanfaatkan gaya gesek (friction) tali pada alat tersebut. Ada yang mempunyai self braking, yaitu dapat mengunci pergesaran tali jika terbebani. Alat inipun ada yang bisa berfungsi sebagai descender.
Sepatu yang dipergunakan khusus untuk pemanjatan, dibuat berbeda dengan umumnya sepatu. Dibuat dengan sol yang lunak, dan dari bahan karet yang mempunyai daya rekat merekat pada permukaan tebing, sehingga meminimalkan terpelesetnya pemanjat. Ada juga yang dibuat dengan sol agak keras, umumnya dipakai memanjat tebing rlatif mudah, atau memakai tehnik jummaring pada tebing sangat besar atau tinggi.
Penggunaan helm sangatlah dianjurkan dalam pemanjatan, helm melindungi kepala dari serpihan atau batuan yang jatuh, juga bahaya lainnya. Helm yang baik adalah yang ringan namun juga kuat, umumnya dibuat dari bahan polycarbonate.
Belay device adalah alat pengaman seorang pemanjat yang dikontrol oleh belayer, dengan memanfaatkan gaya gesek (friction) tali pada alat tersebut. Ada yang mempunyai self braking, yaitu dapat mengunci pergesaran tali jika terbebani. Alat inipun ada yang bisa berfungsi sebagai descender.
Sepatu yang dipergunakan khusus untuk pemanjatan, dibuat berbeda dengan umumnya sepatu. Dibuat dengan sol yang lunak, dan dari bahan karet yang mempunyai daya rekat merekat pada permukaan tebing, sehingga meminimalkan terpelesetnya pemanjat. Ada juga yang dibuat dengan sol agak keras, umumnya dipakai memanjat tebing rlatif mudah, atau memakai tehnik jummaring pada tebing sangat besar atau tinggi.
Penggunaan helm sangatlah dianjurkan dalam pemanjatan, helm melindungi kepala dari serpihan atau batuan yang jatuh, juga bahaya lainnya. Helm yang baik adalah yang ringan namun juga kuat, umumnya dibuat dari bahan polycarbonate.
Chalk Bag adalah sebuah tas kecil yang umumnya dipakai di pinggang bagian belakang
seorang pemanjat, berisi bubuk magnesium, yang berguna menetralisir
keringat yang keluar pada tangan dan kelembaban pada batu atau permukaan
tebing.
Ascender merupakan alat mekanik Single Rope Technique (SRT) yang berfungsi menjepit (clamp) tali, dimana tak bisa bergeser ke bawah namun sebaliknya. Umumnya digunakan pemanjatan artificial. Ascender terbagi menjadi dua jenis yaitu yang mempunyai pegangangan (handle) atau kepalanya saja, atau biasa disebut clog.
Descender adalah alat untuk turun dari suatu ketinggian, dengan memanfaatkan gaya gesek atau gaya geser tali terhadap alat tersebut (friction). Umumnya digunakan figure eight descender, namun bila jarak turun sangat tinggi atau vertikal umumnya dipakai descender yang mempunyai sistem pengereman sendiri.
Hook Berfungsi
seperti pengait, namun bukan alat pengaman. Umumnya dipakai oleh
seorang pemanjat sebagai pengaman sementara, yang dikaitkan pada cacat
batuan (flakes). Dipakai pada pemanjatan dengan tehnik aid climbing.
Palu Tebing berguna untuk memasang piton atau membukanya. Adapula palu yang sudah dilengkapi dengan pemutar baut.
Palu Tebing berguna untuk memasang piton atau membukanya. Adapula palu yang sudah dilengkapi dengan pemutar baut.
Bor Tebing, alat yang berfungsi seperti bor, berguna untuk mem’bor’ tebing dan
memasang baut untuk menempatkan hanger (bolt hanger) pada permukaan
tebing.
Bolt Hanger
adalah pengaman tetap yang dipasang pada permukaan tebing yang telah
dilubangi / dibor, diperkuat dengan baut tebing (bolt) sedang Resin Anchor dipasang pada permukaan tebing yang telah dilubangi dengan bor dan diperkuat dengan lem (resin glue).
Pasak tebing, pada umumnya piton dapat digolongkan dalam empat jenis, yaitu bong, bugabbos, Knife-Blade dan Angle. Merupakan
pasak yang ditancapkan pada rekahan atau celah tebing. Karena
disesuaikan dengan bentuk rekahan dan celah tebing, maka bentuk pitonpun
bermacam-macam.
Eitrier/Stirrup dibuat dari
webbing yang dibentuk seperti tangga, biasanya dig unakan untuk
menambah ketinggian pada jalur pemanjatan yang sulit atau pemanjatan artificial, misalnya pada dinding yang menggantung (overhang).
Sling baja adalah alat utama dalam melakukan kegiatan high rope.
|
Wah trimakasih, infonya mantep bangets
BalasHapusizin kopas buat tugas yahh
BalasHapusmantep gan...
izin kopas ya
BalasHapus